beda ikm dan ukm

Pengertian, Jenis IKM, dan Perbedaannya dengan UKM

Dalam dunia bisnis, istilah “IKM” (Industri Kecil dan Menengah) sering digunakan untuk merujuk pada bisnis skala menengah yang beroperasi dalam berbagai sektor ekonomi. Namun, ada juga istilah “UKM” (Usaha Kecil dan Menengah) yang seringkali digunakan secara bergantian dengan IKM.

Meskipun keduanya memiliki kesamaan, namun ada perbedaan yang penting antara IKM dan UKM. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian, jenis-jenis IKM, dan perbedaannya dengan UKM.

Pengertian IKM

Industri Kecil dan Menengah (IKM) adalah sektor bisnis yang memiliki skala operasional yang lebih besar daripada Usaha Mikro, namun masih lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan besar atau korporasi.

IKM umumnya bergerak di sektor-sektor ekonomi seperti industri manufaktur, perdagangan, jasa, dan pertanian. Mereka biasanya memiliki jumlah karyawan yang lebih banyak dan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Usaha Mikro.

Jenis-jenis IKM

IKM dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan sektor industri atau parameter lainnya. Berikut adalah beberapa jenis IKM yang umum:

  • IKM Manufaktur: IKM dalam sektor manufaktur meliputi produksi barang-barang seperti makanan dan minuman, tekstil, elektronik, furnitur, dan produk-produk lainnya yang dihasilkan secara massal.
  • IKM Jasa: IKM dalam sektor jasa meliputi berbagai bidang seperti jasa konstruksi, perhotelan, restoran, pariwisata, transportasi, teknologi informasi, dan konsultasi.
  • IKM Perdagangan: IKM dalam sektor perdagangan melibatkan bisnis ritel, grosir, distribusi, dan e-commerce yang beroperasi dalam berbagai jenis produk.
  • IKM Pertanian: IKM dalam sektor pertanian termasuk peternakan, perkebunan, perikanan, dan industri pangan yang berhubungan dengan produksi dan pengolahan produk pertanian.

Apa Perbedaan IKM dan UKM?

Walau sering digunakan secara bergantian, IKM dan UKM punya perbedaan yang signifikan. Berikut adalah ada sejumlah perbedaan diantara keduanya:

  • Skala Operasional: IKM memiliki skala operasional yang lebih besar daripada UKM. IKM cenderung memiliki lebih banyak karyawan, pendapatan yang lebih tinggi, dan operasional yang lebih kompleks.
  • Pendekatan Ekonomi: IKM cenderung berfokus pada sektor ekonomi yang lebih luas, seperti manufaktur, jasa, perdagangan, dan pertanian. Sementara itu, UKM cenderung berfokus pada sektor ekonomi yang lebih kecil, seperti kerajinan tangan, usaha rumahan, atau bisnis skala kecil lainnya.
  • Dampak Ekonomi: IKM memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Karena skala operasional yang lebih besar, IKM mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan nasional.
  • Persyaratan Regulasi: Karena skala operasional yang lebih besar, IKM mungkin menghadapi persyaratan regulasi yang lebih ketat dibandingkan dengan UKM. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan keuangan, kepatuhan perpajakan, perizinan, dan hal-hal lain yang terkait dengan operasional bisnis.
  • Akses ke Sumber Daya: IKM cenderung memiliki akses yang lebih baik ke sumber daya finansial, teknologi, dan pasar. Dalam beberapa kasus, IKM dapat lebih mudah mendapatkan akses ke modal, dukungan keuangan, dan pasar yang lebih luas dibandingkan dengan UKM.

Dalam kesimpulan, IKM dan UKM adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis skala kecil dan menengah. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam arti umum, IKM cenderung memiliki skala operasional yang lebih besar dan bergerak di sektor ekonomi yang lebih luas.

Memahami perbedaan antara IKM dan UKM penting dalam konteks pengembangan bisnis, kebijakan pemerintah, dan manajemen keuangan.

Sumber: https://isbconsultant.com/ikm-pengertian-jenis-dan-bedanya-dengan-ukm/